What does it take to find a lost love?A. MoneyB. LuckC. SmartsD. Destiny
Rasa-rasanya udah lama bener saya nonton film yang bisa meninggalkan jejak di hati, mengacungkan empat jempol, dan menggoda saya untuk mengulik2 informasi lebih lanjut tentang film itu. Yes, it was just yesterday that i watched the Slumdog Millionaire, the film that everybody’s talking about, the film that’s been nominated in almost every prestigeous award, the film that stole the world’s attention.
Ceritanya berawal di sebuah ruang interogasi polisi dimana Jamal Malik disiksa karena berhasil memenangkan 10,000 rupee dan selangkah lagi menjadi pemenang Who Wants to be a Millioner di India. Pihak penyelenggara mencurigai Jamal berlaku curang dalam kuis itu. Bagaimana seorang anak jalanan bisa menjawab semua pertanyaan itu dengan benar?
Ceritapun kemudian berjalan mundur, menceritakan sepenggal-sepenggal perjalanan hidup Jamal. Dimulai ketika kakak beradik Salim & Jamal ditiinggal ibu mereka yang tewas dalam kerusuhan antar umat Hindu-Muslim. Sepeninggal ibu mereka Salim dan Jamal harus berjuang ditengah kerasnya kehidupan kota Mumbai, berkelana berdua, melakoni pekerjaan apa saja demi menyambung hidup. Cerita ini makin menarik dengan kehadiran Latika, seorang bocah yang juga merupakan korban dalam kerusuhan tersebut. Jamal dan Latika, cinta mereka tumbuh dalam kerasnya perjuangan hidup yang mereka lalui, namun Jamal harus menelan kekecewaan karena pada akhirnya Salim merebut Latika dan menjual keperawanannya kepada Javed, orang berkuasa di dunia hitam yang menyukai kekerasan.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kerasnya terpaan hidup yang mereka lalui, mereka terdampar pada kehidupan mereka masing-masing. Jamal menjadi Chai-Wallah (penyaji teh), dan Salim menjadi orang kepercayaan Javed. Sedangkan Latika tetap berada dalam cengkraman Javed yang kejam.
Digelitik oleh rasa rindunya terhadap Latika, Jamal melacak keberadaan Latika dan Salim. Ketika mereka kembali bertemu, Jamal tak dapat memungkiri rasa cintanya pada Latika, berbekal dengan keberanian Jamal meyakinkan Latika untuk melepaskan diri dari cengkraman jevad. Jamal berjanji akan menungunya tiap jam 5 sore di St Kereta Victoria. Penantian Jamal tidak sia-sia. Latika datang. Namun sekali lagi takdir memisahkan mereka, Salim yang merupakan kaki tangan Javed mengetahui rencana itu dan kembali merebut Latika dari tangan Jamal dan membawanya pulang ke Javed. Ketika Jamal kembali ke rumah Javed, ia menemukan rumahnya kosong.
Putus asa, salim akhirnya memutuskan untuk mengikuti kuis Who Wants to be a Millioner untuk menarik perhatian Latika. Ia tahu Latika pasti menonton acara itu karena itu acara kesukaannya.
Peristiwa itulah yang menjadi benang merah film ini, sewaktu Jamal mengikuti kuis ini, ia kembali dihadapkan oleh kenangan-kenangan masa lalunya yang kelam, kenangan-kenangan yang memberinya banyak pelajaran dan pengetahuan. Entah memang sudah digariskan oleh takdir atau hanya berbekal keberuntungan semata, Jamal berhasil menjawab dengan benar semua pertanyaan yang diberikan. Tiap pertanyaan yang diberikan menghubungkan Jamal dengan kenangan masa lalunya.
Selangkah lagi menuju ke pertanyaan terakhir… selangkah lagi menjadi seorang miliyuner, selangkah lagi ia menang, namun sekali lagi Jamal kembali dihadapkan oleh takdir yang menggoda. Waktu habis. Permainan dilanjutkan minggu depan.
Seusai acara Jamal dibawa oleh polisi untuk diinterogasi. Ia dituduh berbuat curang dalam kuis itu. Dalam interogasi Jamal dipaksa untuk membuka rahasianya namun berkali-kali Jamal mengatakan bahwa semuanya cuma serba kebetulan. Percaya atau tidak, ia dapat menjawab semua pertanyaannya dengan benar hanya berdasarkan kebetulan dan keberuntungan belaka. Jamal lalu menceritakan bagaimana ia mengetahui tiap jawaban dalam sebuah flash back perjalanan hidupnya. Iapun membawa kita masuk dalam setiap episode-episode hidupnya yang kelam dan penuh lika-liku….
Sebenernya kalo diliat dari ringkasan diatas, ide ceritanya sih sederhana banget dan endingnya juga udah pasti dapat ketebak. Khas film-film India yang cheezy dan menjual mimpi tapi yang membuat film ini menarik dan sulit dilupakan adalah penggalan-panggalan kisah hidup Jamal sebelum ia mengikuti kuis itu, yang diceritakan secara flash back. Cerita-cerita yang mengangkat kisah kaum tertindas memang sering menaruh bekas yang mendalam buat orang yang nonton. Membuat kita jadi berpikir dan bertanya-tanya, masak iya sih ada kehidupan macam itu? masak iya ada orang yang hidupnya menderita seperti itu? Emang untuk orang-orang seperti kita yang jauh dari kehidupan keras seperti itu, realita kaya gitu rasanya beyond believe. Mungkin itu juga kali ya yang membuat film-film macam ini (saya nyebutnya film eksploitasi realita yang menyedihkan :-P) sering menjadi langganan penghargaan. Ngga cuma itu juga sih, menurut saya akting si Dev Patel sebagai Jamal perlu diacungi jempol. Dev Patel bisa menggambarkan seluruh penderitaan yang dialami Jamal cukup dengan mimiknya yang datar, tanpa ekspresi, dan pasrah. Well, terlepas dari film ini dapat banyak penghargaan atau ngga, saya yakin orang pasti akan setuju dengan saya kalau film ini memang benar-benar layak diacungi empat jempol.
Satu lagi, saya baru tau kalo film ini diangkat dari novel Q & A karangan Vikas Swarup. Saya sih belum baca bukunya, mungkin karena itu juga kali ya saya menganggap film ini bagus karena saya belum baca bukunya, coba kalo saya udah baca mungkin pendapat saya akan beda. Soalnya saya mempunyai banyak pengalaman buruk nonton film yang diadaptasi dari novel, biasanya saya akan berakhir kecewa dengan kegagalan sang sutradara memvisualisasikan novel tersebut dalam bentuk film. Kemarin sih saya bisa mengerti film itu dengan baik dari awal sampai akhir tanpa bertanya-tanya, biasanya kan orang yang nonton film dari adaptasi novel (tanpa baca novelnya dulu) akan kesulitan mengikuti cerita, tapi saya tidak menemui kendala itu. Jadi salutlah yaaa buat sang sutradara si Danny Boyle.
Hanya ada satu ganjalan kecil aja tentang film ini dari saya. Kenapa ya film ini harus diakhiri dengan tarian dan nyanyian bak film-film indihe lainnya? Menurut saya, menurut saya loooh ya… tarian dan nyanyian itu ngga penting dan ngga nyambung banget sama film ini. But well then again, gimanapun juga ini kan film India hehehe, mungkin udah budayanya kali ya kalo bikin film disana harus ada tarian dan nyanyiannya :-). Saya sendiri emang penyuka film-film jenis ini dan saya termasuk penikmat novel-novel india tapi *maaf* ngga untuk tari-tarian dan nyanyi-nyanyiannya.
Jadi, apa yang diperlukan untuk menemukan cinta yang hilang? Uang, Keberuntungan, Kepintaran, atau Takdir? Dan apakah akhirnya Jamal berhasil memenangkan kuis itu? Jawabannya cuma ada di Slumdog Millioner. Nonton deh, dijamin ngga bakalan nyesel 🙂
Highly Recommended, I give five stars full.
hmm, buat resensi film, dirimu jagonya … lebih sering mengupas film2 yang lainnya ya Wen 😉
2 film yang gue tonton based on your recommendation were not bad!